Nobar Film Indonesia di Kamboja, Perkuat People-to-People Interaction

By Admin

nusakini.com--"Ini pertama kalinya saya mengikuti kegiatan pemutaran film Indonesia di KBRI, saya sangat senang dan menyukainya," ujar salah satu peserta Pusat Budaya Indonesia di Kamboja (Pusbudi) Nusantara asal Kamboja yang baru saja dua hari bergabung dengan Pusbudi dalam Kelas Bahasa Indonesia, di sela-sela acara pemutaran Film Indonesia di KBRI Phnom Penh pada akhir pekan lalu.

Sekitar 60 pemuda dan pemudi di Kamboja memadati Ruang Serba Guna KBRI Phnom Penh untuk menyaksikan pemutaran Film Indonesia kali ini dengan judul '5 Cm'. Film produksi PT. Soraya Intercine Films yang berdurasi sekitar 2 jam tersebut mampu mempromosikan pariwisata Indonesia, khususnya Gunung Semeru, lokasi Film dimaksud. Para peserta kebanyakan adalah murid-murid Pusbudi Nusantara yang mayoritas berwarga-negara Kamboja. 

Dalam membuka acara, Fungsi Pensosbud atas nama KBRI menyampaikan apresiasi dan penghargaan tinggi kepada peserta Pusbudi yang telah mempromosikan dan mempertunjukkan seni budaya dan bahasa Indonesia dalam berbagai acara, baik yang diselenggarakan oleh KBRI maupun oleh Pemerintah/masyarakat internasional di Kamboja sejak Pusbudi diresmikan pada tahun 2007.

KBRI juga menekankan perlunya membentuk saluran komunikasi sebagai wadah bagi seluruh peserta Pusbudi untuk dapat secara berkesinambungan berbagi informasi atau sekedar melatih dan mempraktekkan Bahasa Indonesia yang telah dipelajari.

Salah satu peserta PUSBUDI a.n. Chrok Sokheang juga antusias mempresentasikan mengenai beasiswa ke Indonesia serta pengalaman pribadinya studi dan tinggal di Indonesia. 'Saya sangat memimpikan PUSBUDI menjadi Pusat Budaya Indonesia yang besar di Kamboja, saya siap dan akan senang sekali untuk dapat promosikan PUSBUDI' ujar peserta yang sejak akhir tahun 2009 sudah bergabung di PUBUDI. Mas Sugeng, panggilan akrab Sokheang pernah mengikuti Program Dharmasiswa di ISI Surakarta dan telah mahir berbahasa Indonesia serta mampu memainkan berbagai alat musik tradisional Indonesia seperti gendang, kolintang dan angklung. Bahkan ybs. juga pernah mengajar gamelan di KBRI Phnom Penh. Selain Sokheang, dua MC acara nobar kali ini juga berasal dari peserta PUSBUDI warga negara Kamboja yang telah mahir berbahasa Indonesia.

Guna memanfaatkan momentum, acara juga diisi dengan pertunjukan musik angklung dan kolintang dan Tari Yamko Rambe Yamko oleh Peserta PUSBUDI. Kemudian acara dilanjutkan dengan makan bersama dengan menu khas Indonesia yang digemari yaitu Bakmi Ayam Bakso dan diikuti dengan nonton film bersama. Sesuai pemutaran film, diselenggarakan juga diskusi singkat mengenai film yang telah ditonton dan kuis mengenai Indonesia secara umum dengan hadiah berupa suvenir khas Indonesia.

Di antara undangan yang hadir, terdapat juga yang belum bergabung menjadi anggota Pusbudi dan diharapkan dapat tertarik dan segera mendaftarkan diri guna lebih menyemarakkan kegiatan Pubudi Nusantara dalam rangka mempromosikan seni tari dan musik tradisional Indonesia serta diplomasi kebahasaan di Kamboja.

Sejak berdiri pada tahun 2007 hingga saat ini, telah tercatat 823 peserta yang terdaftar di PUSBUDI dengan jumlah murid yang aktif rata-rata sekitar 70-80 setiap tahunnya. KBRI akan senantiasa berupaya untuk meningkatkan eksposur PUSBUDI dalam rangka promosi citra positif Indonesia ke berbagai kalangan di Kamboja antara lain dengan memanfaatkan para peserta PUSBUDI yang bergabung sejak berdiri hingga sekarang. Sejumlah peserta PUSBUDI tersebut saat ini berkarir di berbagai bidang di Kamboja, antara lain birokrat pemerintahan, militer, pendidikan (dosen), peneliti, praktisi kesehatan, dokter, farmasi (apoteker), media massa, staf NGO, dan pengusaha. Hal ini akan menjadi aset penting networking KBRI dalam hal engagement dengan Kamboja (g-to-g maupun b-to-b). (p/ab)